Teknik Strobist pada Fotografi Makanan

Teknik strobist sudah semakin berkembang di kalangan para fotografer. Teknik ini menggunakan flash eksternal dengan off-shoe flash yang tidak menempel pada kamera.Hal ini dikendalikan oleh sinyal radio atau inframerah sebagai pemicu untuk mengoperasikan lampu kilat.

Dalam berbagai jenis fotografi, banyak fotografer yang menggunakan flash eksternal untuk menghasilkan gambar yang lebih baik. Kita bisa melihat hasil fotografi makanan yang indah di Instagram dan sosial media lainnya. Namun, banyak juga yang mengandalkan cahaya alami dan itu jadi kekurangan pada teknik strobist. Karena itu, fotografer harus bisa mengatur waktu dan lokasi secara efektif dalam pemotretan makanan.

Ada beberapa manfaat saat kamu menggunakan teknik strobist pada fotografi makanan, yaitu mobilitas, efisien dan kualitas gambar yang baik.Tipe lampu flash dengan teknik strobist menggunakan baterai sebagai daya utama, sehingga memungkinkan fotografer untuk melakukan pemotretan tanpa memerlukan stop kontak listrik.

Nikkon D7000, lensa 35mm, f/3.2

Teknik strobist sangat ideal untuk fotografi makanan. Suhu cahaya yang dihasilkan oleh flash eksternal tidak setinggi yang lain.Makanya tekstur hidangan tidak akan terpengaruh. Sebagian besar, suhu pencahayaan yang lebih tinggi dapat mengubah atribut fisik dari makanan seperti tekstur. Manfaat lain adalah hal itu berlaku untuk semua jenis makanan. Fotografer yang menggunakan teknik ini membutuhkan pengalaman dan pemahaman penuh pada dasar fotografi agar bisa menyesuaikan cahaya dalam setiap hidangan.

Menggunakan teknik strobist saat memotret  minuman tidak sama dengan memotret makanan. Kita perlu memperhatikan jumlah cahaya yang bisa mempengaruhi warna minuman atau detail dari kaca. Perubahan itu juga bisa terjadi saat kita menggunakan aksesoris tepat dengan lampu flash. Sekarang saya akan memberikan beberapa tips dan trik untuk menggunakan flash eksternal pada fotografi makanan.

Kelebihan menggunakan flash eksternal:

  1. Hadir dengan desain yang ringan,mudah dipindahkan dan sederhana, yang bisa dibawa dalam jumlah banyak.
  2. Menggunakan baterai sebagai tenaga utama. Tidak perlu kawatir jika lokasinya tidak memiliki saluran listrik.
  3. Memiliki suhu lampu kilat lebih rendah dibanding pencahayaan di studio yang mungkin tidak cocok untuk hidangan dingin.
  4. Short flash durationmampu membekukan objek yang sedang bergerak.
  5. Mampu menghasilkan warna benda yang sesungguhnya saat lampu lainnya menggangu. Misalnya lampu-lampu ruangan dan lain-lain.
  6. Aksesoris peralatan pencahayaan di dalam studio bisa diadopsi sebagai lampu flash, jika kita memiliki flash adapter yang sesuai.

Tips pada Fotografi Makanan

  1. Keseimbangan warna putih dan akurasi warna yang benar akan banyak mempengaruhi gambar hidangan yang kita potret. Keseimbangan white balance yang salah, dapat mempengaruhi keindahan bentuk gambar.
  2. Pencahayaan pada fotografi makanan berbeda dari jenis pemotretan lainnya. Dimana kita menempatkan lampu latar sebagai lampu utama. Kita menempatkan lampu di belakang benda atau sedikit di atasnya. Jika kita melakukan ini, tekstur foto akan terlihat lebih baik.
  3. Gunakan flash yang berkualitas bagus seperti Canon Speedlite, karena memiliki suhu yang lebih baik dan fitur hebat lainnya.
  4. Atur komposisi yang baik, sehingga POI (Point of Interest) difokuskan pada hidangan.

Kesimpulannya, strobist adalah teknik yang menggunakan alat praktis dan sederhana demi mendapatkan foto yang lebih baik. Anda hanya perlu menjadi kreatif dan berlatih lebih banyak untuk menguasai teknik ini. Awalnya, gunakan satu flash untuk memulai. Saat Anda mulai menguasainya, Anda bisa menambahkan lebih banyak elemen.Pelajari karakteristik dan aksesoris yang bisa dipasangkan untuk menghasilkan efek yang diinginkan. Lampu flash eksternal dalam fotografi makanan bisa mempengaruhi detail, warna, dan dimensi gambar yang dihasilkan.

Tips terakhir saya: Foto Anda tidak bagus, jika tidak bisa mengangkat nafsu makan seseorang.